Pages

Powered By Blogger

Wednesday 5 October 2011

KETAKUTAN DAN HARAPAN

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh 

Ketakutan akan siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala dan harapan untuk memperoleh kerahmatan serta kasih sayang-Nya merupakan dua sayap yang dapat digunakan untuk terbang bagi orang-orang yang benar-benar mendekatkan diri dan jiwanya kepada Allah agar memperoleh menuju semua kedudukan yang terpuji. Ketakutan dan harapan diumpamakan sebagai kendaraan yang dapat dipakai dalam menempuh jalan ke akherat. Tidak ada yang membimbing atau penunjuk jalan (guider) mendekat ke hadapan Allah melainkan dengan ikatan harapan, juga tidak ada yang dapat menutup jalan ke neraka Jahim dari dirinya melainkan cemeti ketakutan.


Ketakutan

Takut adalah penjelmaan dari rasa kesakitan dalam kalbu dan terbakarnya hati karena datangnya sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan. Tahu akan penyebab yang tidak disenangi atau yang dibernci inilah yang akan menimbulkan rasa yang berkobar-kobar terbakarnya hati serta merasakan kesakitan yang amat pedih. Terbakarnya hati itulah yang dinamakan “Khauf” atau “Takut”.

Orang yang paling takut serta paling takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah orang yang paling mengetahui dan menginsafi keadaan dirinya dan juga keadaan Tuhannya. Rosulullah shalallaahu ‘alahi wa sallam pernah bersabda, “Akulah manusia yang paling takut kepada Allah diantara kamu semua” (HR Bukhari). Allah pun berfirman, “Bahwasanya yang takut benar-benar kepada Allah diantara seluruh hamba-hamba-Nya ini ialah para alim ulama (yakni orang-orang yang menyadari keadaan dirinya dan keadaan Tuhannya)” (Al-Fathir ayat 28).

Sebagai petunjuk keutamaan sifat rasa takut sudah terhimpun dalam firman-Nya, yaitu bahwa orang-orang yang bertakwa kepada-Nya itu pasti memperoleh petunjuk,kerahmatan, ilmu pengetahuan,keridhoan dan kesempurnaan dalam kehidupan, yang kesemuanya itu akan dicapai oleh penghuni syurga kelak. “Petunjuk dan kerahmatan adalah bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka” (Al-A’raf ayat 153). “Allah meridhoi mereka dan merekapun ridho dengan karunia Allah itu. Demikian itulah yang disediakan untuk orang yang takut kepada Tuhannya” (Al-Bayyinah ayat 8).


Harapan

Setiap orang yang berhati suci dan berfikiran jernih pasti mengetahui dengan sebenar-benarnya bahwa dunia ini adalah ladang yang diberi tanaman untuk dibawa sebagai bekal ke akherat. Hati sebagai tanahnya, sedangkan keimanan sebagai benihnya. Setiap orang hanyalah akan menuai sekedar apa yang ditanamnya, tidak lebih dan tidak pula berkurang dari itu. Tanaman ketaatan dan kebaktian kepada Allah tidak mungkin subur, jika tidak berasal dari benih keimanan yang akan memberikan kemanfaatan bila hatinya busuk, akhlaknya rusak dan bejat.

Harapan adalah setelah berusaha dan meneliti segala sesuatu yang menyebabkan tumbuhnya sesuatu dengan hasil yang baik. Seorang hamba jika benih keimanan dalam hatinya disirami dengan air ketaatan, disucikan hatinya dari duri-duri yang berupa akhlak maka akan memperoleh pengampunan (husnul khatimah) dari Allah. Sebaliknya, bila seseorang setelah menaburkan benih keimanan kemudian dibiarkan saja tanpa perawatan sama sekali, apalagi tidak dipupuk dengan air ketaatan, hatinya kosong dari kebaikan, yang diganti dengan akhlak yang hina dan rendah, bahkan ditambah dengan mencari kelezatan duniawiyah serta kesyahwatan yang melampaui batas, maka orang tersebut dianggap sebagai orang yang ghurur (tertipu) dan sebagai orang yang ahmak (kurang beres akalnya). Rosulullah shalallaahu ‘alahi wa sallam pernah bersabda, “Orang ahmak adalah yang mengikuti selalu pada hawa nafsunya, kemudian mengharapkan akan memperoleh syurga dari Allah” (HR Tirmidzi) Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, “Kemudian mereka digantikan oleh suatu angkatan yang meninggalkan sholat dan memperturutkan keinginan nafsu kesyahwatannya, maka itulah sebabnya mereka akan menemui kebinasaan” (Maryam ayat 59). Ayat yang lain, Allah berfirman, “Kemudian mereka digantikan oleh suatu angkatan yang memperoleh pusaka berupa kitab (kitab suci yang dulu-dulu), tetapi kesukaannya hanya mengambil harta benda kehidupan dunia ini saja (dengan cara yang tidak halal), tetapi mereka itu berkata : Kesalahan kita ini nanti akan diampuni oleh Tuhan” (Al-A’raf ayat 169).

Seseorang yang benar-benar taat dan berbakti kepada Allah, giat melakukan segala yang diperintah-Nya dan menjauhi segala kemaksiatan yang dilarang-Nya, maka sudah dapat dipastikan apa yang diharap-harapkan menjadi kenyataan kelak di hari kiamat. Ia menantikan datangnya kenikmatan dari Allah yang paling sempurna, yaitu masuk syurga yang abadi. Adapun orang yang bermaksiat, jika ia telah bertaubat dan mnyesali segala kesalahan dan kekhilafannya dengan menambah amalan-amalan sholeh sebanyak-banyaknya, maka orang yang demikian inipun mempunyai harapan masuk syurga.“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang berhijrah dan berjihad untuk mengagungkan agama Allah, maka mereka itulah yang boleh mengharapkan kerahmatan Allah” (Al-Baqarah ayat 216). “Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitabullah, mendirikan sholat dan membelanjakan dari apa yang Kami (Allah) rizkikan kepada mEreka dengan rahasia (sembunyi-sembunyi) atau terang-terangan, maka merekalah yang berhak mengharap-harapkan memiliki dagangan yang tidak akan rugi” (Al-Fathir ayat 29).

Demikianlah yang dapat disampaikan mengenai hakekat “ketakutan” dan “harapan” kepada dan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga bermanfaat....amiin.

RENUNGAN BERSAMA.......

Nah maduhu Wanusolli mu ala Rasulihil Kariim...
Mere Bhaiiyo Doshtrou Gozuggrou..
Apabila dalam diri kita ada iman,kita akan tahu apa itu batil dan apa itu hak dan ia menggerakkan hati kita untuk bertaubat daripada segala kemungkaran.Dengan itu akan datang kebenaran.Untuk membezakan yang baik dan yang buruk pun perlu ada iman. Kalau ada iman dalam hati kita akan sentiasa ingin membuat kebaikan. Pada hari ini,kita kurang bercakap tentang kebesaran Allah,kita banyak bercakap tentang Ghairullah. Sesungguhnya Allah akan membuat sesuatu dengan kudratNya, Allah S.W.T memeberi kemuliaan dan kehinaan dengan kudratNya. Allah tidak bergantung kepada mana-mana kuasa,tidak bergantung kepada apa rupa bentuk pun, Allah jadikan semuanya dengan kehendakNya.Walaupun langit menjadi emas,gunung menjadi tembaga,setitik air pun tidak ada,satu pokok tidak tumbuh,kita masih perlu yakin bahawa Allah S.W.T berkuasa memberi rezeki kepada semua mahluknya. Apa yang berlaku antara langit dan bumi dari dahulu hingga ke hari ini semuanya Allah telah beritahu dalam Quran,dan apa yang berlaku di dunia sekarang in ip un ada diberitahu dalam quran.Dalam al-Quran telah diberitahu bahawa semua manusia samada dari kampung,dari Bandar,dari benua,semuanya dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan bertaqwa. Bagi mereka yang beriman dan taqwa Allah akan buka pintu-pintu keberkatan dari langit dan bumi. Siapakah yang lebih benar daripada Allah? Jika kita percaya maka kita beriman, jika kita tidak percaya maka kita tidak ada iman.

Seluruh dunia hari ini dalam kebimbangan. Nyawa tidak selamat,kehormatan tidak selamat. Jika semua manusia hidup dlama beriman,hakikat iman akan wujud,kehidupan menajdi aman dan dunia akan menjadi seperti syurga kerana di dalma syurga tidak ada satu nyawa pun dlaam bahaya,keselamatan dan kehormatan tidak dalam bahaya.hidup dengan penuh kasih sayang.inilah yang perlu kita usahakan.

Hakkikat iman jika masuk dalam hati kita ilaah setiap anggota kita beriman,maka kita beriman,telinga kita beriman,muut kita beriman,malah roh kita juga beriman.muamalat kita beriman,muasyarah kita berman,dan akhlak kita juga beriman.bila datang iman,ribuna kebaikan akan datang.semoga Allah beri kita iman. Iman tidak datang dengan hanya bercakap dan dengar tetapi iman akan masuk ke dalam hati dengan susah payah dan berkorban bergerak di jalan Allah.bila semua orang ada iman yang teguh di dalam hati,hidup akan berkasih sayang antara satu sama lain. Mahkamah tidak diperlukan lagi kerana dalam al-Quran telah dinyatakan semua penyelesaian dalam semua masalah.manusia ada masalah tentang rezeki perlu rujuk pada Quran. Kalau inginkan kejayaan,maka bawalah kehidupan kamu dengan iman.kalau kamu peniaga,,ini cara perniagaan,kalau kamu petani,ini cara pertanian.kalau kamu kaya,itu datang dari Allah,dan akalu kamu miskin jugai tu datang dari Allah,walau apa pun keadaan,lelaki,wanita,kanak-kanak,orang tua,orang muda,semua orang perlukan iman dan hidayat.

Apakah hidayat ?hidayat adalah nur dlam hati.sepertimana cahaya matahari,cahaya lampu,cahaya bulan,dan cahaya daripada mata/pandangan manusia.dia akan nampak segala kebaikan dan keburukan.dengan cahay,nur dalam hati manusia akan tahu mana yang baik dan mana yang buruk.atau salah.dengan melakukan amalan yang Allah redha dan amalan yang mana Allah akan murka.dengan amalan ini akan memberi kesan pada rezeki,kepada kehidupan. Dengan nur hidayat manusia akan nampak kesan setiap perbuatan manusia. Dalam Quran ada menyebutkan,kalau kamu mahu hidayat,kamu datang kepada 3 asas:



i. Imanbil ghaib ( Allah beritahu berulang kali dalam Quran).Apa yang kamu Nampak dengan mata kamu seperti bumi itu besar,matahari besar,bulan besar, lautan yang begitu hebat,timbunan emas,perak semua yang kita Nampak,semua itu adalah tipu daya. Hakikatnya ialah perkara yang kamu tidak Nampak.Nabi S.A.W telah beritahu kita berulang-ulang kali, “wahai manusia,jika kamu mahu kejayaan,mahu jaan yang benar,kalau kamu mahu hidayat,tahu membezakan baik dan buruk,apa kebaikan jikak mau amanah,apa kerugian kamu jika kamu khianat,apa munafaat jika kamu tunaikan hak.kaalau kamu ikut jalan ini,kamu akan Berjaya.”semua mahluk dalam genggaman Allah, segalanya Allah yang cipta,kitap erlu yakin dengan Allah walaupun kita tidak Nampak Allah, walaupun ktia tidak Nampak malaikat,zab dalam kubur,nabi-nabi,rasul-rasul, tetapi ktia yakin semua itu dalah benar.syurga itu benar,neraka itu benar,apahala benar,hari kiaamat dalah benar,.”wahai manusia takutlah kamu kepada Rabb kamu kerana hari kiamat itu hari yang sangat dahsyat,semua ciptaan Allah akan hancur,hanya zat Allah akan kekal.

Bagaiman kita boleh yakin dengan apa yang kita Nampak,begitu juga kita Perlu yakin dengan apa yang diberitahu Allah dan Rasulullah walaupun kita tidak Nampak.Inilah sifat sahabat yang utama dimana kita jadikan contoh siffat sahabat,-sahabat ini dalam kehidupan kita. Para sahabat hati mereka bersih,suci,kehidupan mereka amat mudah dan sederhana,pandangan mereka sentiasa kepada Allah sebab itu rahmat sentiasa turun pada mereka.mekera kata,mereka belajar iman dahulu kemudian baharu belajar al-Quran, untuk mendapat yakin ini kita perlu cakap lagi dan lagi tentang perkara-perkara ghaib ini,tentang kebesaran Allah ,tentang sifat-sifat Allah, sehingga ia meresap dalam hati kita sehingga kita betul-betul yakin dengan perkara-perkara ini melebihi daripada apa yang kita yakin perkara yag kita lihat,kadang-kadang apa yang kita lihat, pun tidak betul tetapi apa yang diberitahu oleh Allah S.W.T dalam Quran dan yang disampaikan oleh Rasulullah S.A.W adalah benar,dan pasti benar,sedikit pun tidka ada syak.


Untuk jaga iman,hati jangan buta.hati ini tersembunyi di dalam tubuh kita,bila hati kita menjadi buta maka kita tidak kenal mana yang baik dan mana yang buruk. Bila hati buta,amalan menajdi buruk,kehidupan kita berlawanan dengan syariat.apa yang kita lakukan mengikut kehendak nafsu kita.jika perkara ini berlaku kemampuna kita untuk menerima segalak ebaikan amat sukar,suka menipu,merampas hak orang lain,hati menjadi begitu gelap.tidak mahu menerima firman-firman Allah dan sabdaan Nabi .S.A.W.manusia jadi syirik. Allah boleh mengampunkan semua dosa kecuali syirik. Untuk jaga iman,kita perlu usaha, cakap tentang kebesaran Allah,kekuasaan Allah,kudrat Allah, sifat-sifat Allah lagi dan lagi. Semua benda yang kita lihat akan berubah tetapi perkataan Allah tidak akan berubah.kita perlu bina iman yang mantap yang tidak ada sedikit pun walau sebesar zarah syirik kepada Allah. Allah yabg buat segala-galanya.mulut bercakap Allah yang buat,telinga mendengar Allah yang buat,dan segalanya tentang kehidupan kita.Selain daripada Allah tidak boleh berbuat apa-apa.

Inilah sebahagian daripada iman,binalah iman supaya keamanan wujud di dunia ini. Untuk dapatkan kejayaan tidak ada jalan lain melainkan IMAN. Untuk dapat keamanan,,hanya dengan iman dalam hati.samada Allah redha atau murka dengan kehidupan manusia di dunia ini,kita dapat ihat. Bila Allah murka,akan berlaku pelbagai kerosakan,kampung-kampung, Bandar-bandara akan rosak.,berlaku pergaduhan,perpecahan,berlaku kebuluran,kemiskinan. Bila Allah redha maka akan wujud kasih –sayang,keamanan,kemakmuran,barang-barang makanan mencukupi,tidka berlaku fitnah-memfitnah,kehidupan manusia mengikut sunnah Nabi S.A.W.
Siapa yang boleh selamat dari ketentuan Allah? Firaun bunuh semua bayi yang lahir kerana takut kekuasaannya dirampas tetapi dengan kehendak Allah,Nabi Musa yang baru lahir disembunyikan dalam istana firaun. Allah memberitahu ibu Nabi Musa yakinlah dengan janji-janji Allah. Dengan iman yang ada pada Nabi Musa,firaun pun merasa takut tetapi isterinya Asiah oleh kerana ia ada iman,ia tidak merasa gementar. Oleh itu ,binalah iman,binalah taqwa untuk kejayaan,keselamatan dan kemakmuran di dunia dan akhirat. Dengan iman dan amal yang osleh, Allah akan beri kejayaan.yakinlah dengan janji-janji Allah. Dengan iman semua masalah boleh diselesaikan. Semoga Allah beri saya dan tuan-tuan kefahaman.


Sahabat sentiasa menjaga iman dengan selalu mendakwahkan Lailahaillallah dan hidup mengikut syariat Nabi S.A.W.segala yang berlaku dengan kehendak Allah S.W.T. air pasang dan surut bukan dengan kehendaknya sendiri tetapi dengan perintah Allah S.W.T.begitu juga dengan air yang mengalir,mengalir bukan disebabkan tarikan gravity bumi tetapi dengan perintah Allah S.W.T.Iman Sahabat R.Anhum seratus peratus yakin pada Allah. Umar R.Anhu amat takut dengan Allah S.W.T sehingga nabi pernah berkata kalau ada nabi selepas aku, umar R.Anhu layak menajdi Nabi. Sahabat apabila membuat kesilapan,segera mohon ampun dengan Allah,mereka sentiasa Ishtigfar,Allah akan selesaikan masalah kita.Nabi S.A.W bersabda,”aku tinggalkan kamu dengan 2 perkara yang mana jika kamu mengamalkannya,kamu tidak akan sesat iaitu jalan Al-Quran dan Sunnah Nabi S.A.W.

Kita perlu sebarkan kalimah ini ke seluruh alam.apa yang kita Nampak,kita perlu masukkan di dalam hati,”sesungguhnya semuanya itu Allah memebuatnya.”segala masalah hanya dapat dieselsaikan dengan iman.segala masalah yang datang hanya diselesaikan oleh Allah.Allah Maha Besar.mereka berjuang di jalan Allah.segala-galanya kerana Allah. ,mereka yakin dengan membantu agama Allah,Allah akan membantu mereka.yang member manfaat dan mudarat adalah dari Allah. Yang telah rosak,boleh dibinamyang dibina bolejh jadi rosak.semuanya adalah ketentuan Allah. Mereka yakin jika keyakinan mereka rosak,mereka akan terputus dari bantuan Allah.
Iman akan mejadi mantap dengan membuat kerjaNabi,bergerak di jalan Allah S.W.Tpergi dari rumah ke rumah,pintu kep into,kampung ke kampung,Bandar ke Bandar,bergerak ke seluruh dunia bercakap kebenaran iman.bila iman datang dalam diri,Allah akan wujudkan kasih saying,Allah akan turunkan bantuan.

ii. Selepas iman,perintah Allah yang utama ialah solat.Bagaimana dalam solat
kita taat perintah Allah begitu juga di luar solat,kita 24 jam taat dengan perintah Allah S.W.T.

iii. Selepas iman dan amal ialah akhirat.untuk kita ke syurga,asasnya ialah iman dan amal.iman dibina dan amal kehidupan cara Nabi S.A.W,maka akan trbina kehidupan akhira.Sahabat setiap mereka lakukan adalah untuk membina kehidupan akhirat mereka,Shaahbat R.Anhum telah amalkan seluruh kehidupan Anbi,ibadat Nabi,fikir Nabi, dan kemudian disebarkan ke seluruh alam.itu tanggungjawab mereka.iman dan amal menuju akhirat.

Setiap orang perlu bina iman.setiap orang perlu bina amal dan bawa kedua-dua perkara ini kepada kehidupan akhirat,barulah dapat hidayat. Allah beri kita iman,kita perlu selamatkan iman,dengan kita sebarkan kepada orang lain.Hidupkan masjid dengan amal.semua orang perlu bina akhirat kita dengan sebarkan kepada manusia di seluruh alam.dimana-mana kita pergi kita buat dakwah,insyaAllah.

Hadis Hadis Tentang ke-muncul-an nya Imam Mahdi

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

 “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ
وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)


إِنَّ السَّاعَةَ لَا تَكُونُ حَتَّى تَكُونَ عَشْرُ آيَاتٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَالدُّخَانُ وَالدَّجَّالُ وَدَابَّةُ الْأَرْضِ وَيَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قُعْرَةِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ. وفي روية: الْعَاشِرَةِ نُزُولُ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (رواه مسلم وأحمد والترمذي وأبو داود
Sesungguhnya hari kiamat tidak akan terjadi sehingga terjadinya sepuluh tanda-tandanya. Ditenggelamkannya ke dalam bumi di tiga negeri di timur, barat dan jazirah Arab; munculnya asap, Dajjal, binatang melata di bumi (yang dapat berbicara), Ya’juz dan Ma’juz, terbitnya matahari dari barat, apa yang muncul dari dasar ‘Adn yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya. (Dalam riwayat lain): yang kesepuluh turunnya Isa bin Maryam عليه السلام (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud)


يَخْرُجُ فِي آخر أُمَّتِي الْمَهْدِيُّ يَسْقِيْهِ اللهُ الْغَيْثَ وَتُخْرِجُ اْلأَرْضُ نَبَاتَهَا وَيُعْطَى الْمَالُ صِحَاحًا وَتكْثِرُ الَمَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ اْلأُمَّةُ يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا (يَعْنِي حِجَجًا). (رواه الحاكم في المستدرك وصصحه الألباني في الصحيحة 2/328 رقم 711
Akan keluar di akhir umatku al-Mahdi, Allah akan memberikan hujan untuknya, bumi akan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan baginya, dan dibagikan harta dengan merata, ternak melimpah, umat bertambah besar. Dan dia akan hidup selama 7 atau 8 (yakni tahun). (HR. Hakim dalam Mustadrak dan dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah 2/328 hadits ke 711)


الْمَهْدِيُّ مِنَّا أَهْلِ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللهُ فِي لَيْلَةٍ. (رواه أحمد في مسنده وابن ماجه في سننه وصححه الألباني في صحيح الجامع الصغير رقم 6611
Al-Mahdi dari kami ahlul bait, Allah “memperbaikinya” dalam semalam. (HR. Ahmad dalam Musnadnya; Ibnu Majah dalam Sunan-nya; dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jami’ush Shaghir no. hadits 6611)
Berkata Ibnu Katsir: “Yakni Allah menerima taubatnya, mengampuninya, memberikan taufiq kepadanya, mengilhamkan dan membimbingnya.” (An-Nihayah fil Fitan wal Malahim, Ibnu Katsir 1/29).


اَلْمَهْدِيُّ مِنَّي أَجْلَى الْجَبْهَةُ أَقْنَى اْلأَنْفُ يَمْلأُ اْلأَرْضُ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجُوْرًا، يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِيْنَ. (رواه أبو داود في سننه والحاكم في مستدركه. قال الألباني: اسناده حسن؛ انظر صحيح الجامع 6/22-23 رقم 6612
Al-Mahdi dariku, lebar jidatnya, mancung hidungnya, memenuh bumi dengan kebijaksanaan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kedhaliman dan kejelekan. Dia menguasai tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya, Hakim dalam Mustadraknya; Berkata al-Albani: “Isnadnya hasan”. Lihat Shahihul Jami’: 6/222-223 hadits no. 6612)



اَلْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ. (رواه أبو داود
Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “al-Mahdi dari keluargaku dari keturunan Fatimah. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah; Dishahihan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadis no. 6610)



يَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمُ الْمَهْدِي تَعَال صَلَّى بِنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَهُمْ أَمِيْرِ بَعْضٍ تَكْرِمَةَ اللهُ لِهَذِهِ اْلأُمَّةِ
Akan turun Isa bin Maryam, kemudian berkata penguasa mereka: “Kemarilah, shalatlah mengimami kami”. Maka Isa berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian mereka pemimpin sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah kepada umat ini”. (HR. Harits bin Abu utsamah dalam Musnad-nya sebagaimana dalam kitab al-Manaarul Munif oleh Ibnul Qayyim, hal. 147-148 dan dalam al-Fatawi oleh Suyuthi 2/64; Berkata Ibnul Qayyim: “Isnad hadits ini jayyid”)



فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا فَيَقُولُ لَا إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الْأُمَّةَ . (رواه مسلم
… Maka turun Isa bin Maryam, kemudian berkata penguasa mereka yaitu al-Mahdi: “Kemarilah, shalatlah mengimami kami”. Maka Isa berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian mereka pemimpin sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah kepada umat ini”. (HR. Muslim)



لَا تَذْهَبُ أَوْ لَا تَنْقَضِي الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي. وفي رواية: يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيْهِ اسْمُ أَبِي. (رواه أبو داود في سننه، قال الألباني: صحيح، انظر صحيح الجامع الصغير رقم 5180)
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Tidak akan lenyap dunia ini hingga Arab dikuasai oleh seseorang dari keluargaku yang namanya mencocoki namaku. Dalam riwayat lain: Namanya mencocoki namaku dan nama bapaknya mencocoki nama bapakku (HR. Abu Dawud; Berkata al-Albani: “Hadits shahih”; lihat Shahihul Jami’u ash-Shaghir hadits no. 5180)
Berkata Ibnu Katsir رحمه الله tentang nama Imam Mahdi“Dia adalah Muhammad bin Abdullah al-Alawi al-Fathimi al-Hasani. (an-Nihayah al-Fitan wal Malahim, juz 1 hal. 29)
Waallahu a’lam..

Tuesday 6 September 2011

ARAH MANA YG AKAN KITA TUJU?



"Semua ke syurga, kecuali dia. Ku bimbangi, dialah diriku." - Hijjaz


Ungkapan tersebut saya petik dari lagu nasyid yang bertajuk, Aku Hanya Umar, dendangan kumpulan nasyid tersohor tanah air - Hijjaz.

Namun kali ini, saya bukanlah ingin berkongsi cerita tentang Umar Al-Khattab. Cuma suka saya muhasabah diri sendiri dan mengajak sahabat yang dikasihi Allah agar ikut sama merenung ke dalam diri. Tanya diri kita, apakah kita yakin kita akan masuk syurga? Tanya diri kita, apakah kita layak masuk syurga? Bagaimana amalan kita? Sejauh mana tahap keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya? 

Seandainya kita mati saat ini, bagaimanakah keadaan kubur kita nanti, apakah ianya taman syurga atau kawah neraka? Bagaimana keadaan kita bila kita berhimpun di Padang Mashyar nanti? Buku dari tangan mana yang akan dibuka terlebih dahulu? Buku catatan kanan atau kiri? Bila perhitungan dibuat kelak, bila amalan kita ditimbang, apakah kebaikan akan mengatasi keburukan? Dan bagaimana pula keadaan kita ketika meniti titian siratulmustakim? Merangkak-rangkak atau berlari laju sepantas kilat? Atau apakah kita akan terjatuh ke dalam neraka?

Begin with the end in mind. Adakah tindakan kita hari ini menggambarkan kita ahli syurga atau ahli neraka? Apakah sikap kita hari ini akan membawa kita ke syurga atau ke neraka? Adakah keputusan yang kita buat hari ini menempah tempat untuk kita ke syurga atau ke neraka? Apakah kita manfaatkan nyawa dan jasad yang Allah pinjamkan kepada kita ini untuk mengumpul bekalan ke syurga atau ke neraka? Kita ada jawapannya, barangkali.

 

Kita makhluk ciptaan Allah yang istimewa. Kita bukan sahaja dikurniakan akal dan naluri, tapi juga diberi kebebasan untuk memilih. Kita diberi kebebasan untuk membuat keputusan. Bukan seperti binatang dan haiwan ternakan yang diciptakan dengan fitrahnya untuk berbakti kepada manusia - tanpa peluang untuk membuat keputusan hidup mereka sendiri. Bukan seperti pohon-pohon kayu yang fitrahnya mengitar karbon dioksida menjadi oksigen sejak dari kecil hingga ke akhir hayatnya. Kita adalah sebaik-baik makhluk. Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Tiin, ayat yang ke-4. "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya). (At-Tiin 95:4Maha Suci Allah Yang Maha Pencipta.

Dalam setiap apa jua yang akan kita lakukan, kita diberi kebebasan untuk memilih, menentukan ke mana arah tuju kita yang seterusnya. Dan tidak cukup dengan itu, Allah telah mengutuskan Rasul-rasulnya untuk menyampaikan firman-firman-Nya, menunjuk jalan yang yang lurus, mengajar cara untuk beribadah kepada Allah, menjelaskan hukum-hukum Allah. Memberi contoh teladan yang terbaik serta membawa perkhabaran gembira kepada orang-orang yang beriman.

Namun mengapa - sering saja kita terpesong? Mudah saja kita melakukan maksiat dan sukar pula untuk berbuat amal kebajikan?

Saya muhasahab diri sendiri. Selama hidup saya ini - bukan sedikit saya ingkar perintah-Nya. Namun saya percaya, Allah Maha Pengampun dan menerima taubat hamba-hamba-Nya. Semoga dosa-dosa saya juga diampuni.

Ayuh! Sebagaimana sahabat-sahabat nabi yang telah banyak berbakti berjuang bersama Rasul bagi menegakkan Islam, mengabdikan diri demi agama dan rasul, berkorban segalanya demi keredhaan Allah - namun mereka sering bimbang andai mereka tiada tempat di syurga.

Dan. Apakah kita lebih baik dari itu? Dan apakah layak kita merasa puas dengan apa yang telah kita lakukan? Apakah kita layak untuk merasa cukup dengan amalan yang telah kita lakukan? Apakah kita layak untuk berhenti melakukan kebaikan kerana yakin bahawa syurga adalah pasti untuk kita?

Jangan. Jangan mudah merasa cukup dengan apa yang kita ada. Mari kita contohi Saidina Abu Bakar As-Siddiq yang sentiasa kedepan dalam melakukan amal kebaikan tanpa rasa jemu. Mari kita contohi Saidina Umar Al-Khattab yang tidak pernah merasa puas dalam menyebar luaskan agama Allah. Mari kita contohi mereka yang terdahulu yang dijamin tempatnya di syurga.

Saya menyusun sepuluh jari, memohon ampun maaf atas segala silap dan salah. Doakan agar kita semua sentiasa di bawah lindungan Allah, dipermudahkan segala urusan agar mendapat keredhaan Allah. Selamat beribadah di bulan Ramadhan, bulan penuh keberkatan. Moga Ramadhan kali ini, lebih baik dari Ramadhan yang sebelumnya. Moga kita hari ini, lebih baik daripada kita pada hari semalam.

Wallahua'alam.